
Mungkin beberapa orang telah mengetahui buku ini, karena buku ini pernah menjadi 'Best Seller' di Indonesia dan pernah menjadi hadiah yang diberikan di acara Kick Andy Special Edition, salah satu program MetroTV yang dari dulu sudah memiliki penonton setia.
Saat membaca judulnya, orang-orang kebanyakan tidak dapat menebak isi dari buku ini, alasan yang pertama ialah: judul ini terdengar unik, dan hebatnya judul itu memberikan rasa ketertarikan bahkan bagi orang yang pertama kali mendengarnya.
Yang kedua, orang-orang akan bingung, mengapa gambar seekor cacing dan kotorannya terpampang di bagian sampul buku? Maka dari itu, terpaksa orang-orang akan membalikkan buku tersebut, melihat tulisan yang berada di bagian belakang buku tersebut. Dan.. bingo! Anda telah terperangkap. Sekarang anda sudah membawa buku tersebut ke tempat kasir.
Banyak yang heran, termasuk saya. Begitu mudahnya buku ini menarik perhatian kita. Dan lagi, isinya sangat tidak mengecewakan. Buku ini terbit dalam dua puluh bahasa. Bahkan setelah seri satu terbit, penerbit dari buku ini mendapat banyak permintaan (mungkin lebih tepatnya 'tuntutan') untuk menerbitkan sekuel kedua "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya".
Setelah membaca prestasi yang diraih oleh buku ini, penasarankah anda? Sekarang, mari kita simak ulasan dari buku yang memiliki banyak penggemar ini.
Identitas Buku
Judul (di Indonesia) : Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya
Judul asal : Opening the Door of Your Heart
Pengarang : Ajahn Brahm
Pengalihbahasa : Chuang
Penyunting : Kartika Swarnacitra
Handaka Vijjananda
Penggambar sampul : Shinju Arisa
Jeff Liang
Perancang dan penata : Vidi Yulius Sunandar
Penerbit : Awareness Publication
Tahun terbit pertama kali (di Australia) : 2004
Tahun terbit (di Indonesia) : 2009
Jumlah halaman : 307
ISBN : 978-602-8194-31-0
Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya merupakan buku bergenre motivasi yang memiliki banyak peminat di mana-mana. Buku ini pertama kali terbit di Australia kemudian diterjemahkan ke dalam dua puluh bahasa. Buku ini terbit dalam tiga seri, yang dalam masing-masing seri berisikan 108 cerita pembuka pintu hati. Buku ini disebut-sebut sebagai buku spiritual terbaik karena sangat menghibur dan mencerahkan.
Buku ini berisikan kisah-kisah yang dialami oleh Ajahn Brahm yang selama 35 tahun sebagai petapa. Kisah dalam buku ini menceritakan tentang pemaafan, pembebasan dari rasa takut, dan pelepasan dukalara. Selain itu, buku ini mengajak kita untuk melihat segala sesuatu dari sisi yang berbeda, membuat kita belajar untuk tidak terfokuskan pada hal yang buruk. Buku ini mengajarkan kita tentang mencintai tanpa syarat, membuka pintu hati, berkomitmen, dan mensyukuri kekurangan. Buku ini membuat kita mengetahui, bagaimana cara menciptakan kebahagiaan, keheningan yang bijaksana, dan kerendahan hati.
Ada satu kisah, kisah yang mengawali buku ini. Kisah itu berjudul "Dua Bata Jelek". Waktu itu, pada tahun 1983, para biksu termasuk Ajahn Brahm membeli tanah untuk membangun sebuah wihara, namun setelah itu, mereka jatuh bangkrut. Mereka bahkan membangun wihara mereka sendiri. Pernah suatu ketika, Ajahn Brahm bersusah payah membangun sebuah tembok. Ajahn Brahm benar-benar serius tanpa peduli waktu saat mengerjakan tembok itu. satu alasan- ia ingin tembok yang dibangunnya sempurna.
Setelah Ajahn Brahm menyelesaikan tembok batu bata pertamanya, ia berdiri dibaliknya untuk mengagumi hasil karyanya. Tetapi sayangnya, ia telah keliru menyusun dua batu bata. Dua batu bata itu tampak miring. Mereka terlihat jelek sekali. Mereka merusak keseluruhan tembok. Mereka menghancurkannya. Saat itu, semennya sudah terlanjur keras untuk mencabut kedua batu bata itu. Jadi, Ajahn Brahm bertanya kepada kepala wihara, apakah ia boleh membangun kembali tembok itu. Kepala wihara bilang tidak perlu. Ajahn Brahm menjadi gundah gulana.
3-4 bulan setelah Ajahn Brahm membangun tembok itu, Ajahn Brahm berjalan dengan salah seorang pengunjung dan pengunjung itu melihatnya. "Itu tembok yang indah," pengunjung itu berkomentar. Ajahn Brahm terkejut, Ajahn Brahm kemudian menjelaskan bahwa terdapat dua bata jelek yang menghancurkan keseluruhan tembok tersebut. Namun, apa yang pengunjung itu ucapkan selanjutnya telah mengubah keseluruhan pandangan Ajahn Brahm terhadap tembok itu. Pengunjung itu berkata, "Ya, saya melihat kedua bata jelek itu, tetapi saya juga bisa melihat 998 batu bata yang bagus." Ajahn Brahm tertegun, untuk pertama kalinya ia mampu melihat batu bata lainnya selain dua batu bata jelek itu. Selama ini, matanya hanya terpusat pada dua kesalahan yang ia perbuat. Ia terbutakan dari hal-hal lainnya. Itulah sebab Ajahn tak tahan melihat tembok itu, itulah sebab Ajahn ingin menghancurkannya.
Sekarang, ia dapat melihat batu bata lain yang bagus. Tembok itu jadi tampak tak terlalu buruk lagi. Tembok itu telah menjadi, seperti apa yang dikatakan oleh pengunjung itu, "Sebuah tembok yang indah". Tembok itu masih tetap berdiri sampai sekarang, namun Ajahn lupa persisnya di mana dua bata jelek itu berada. Ajahn benar-benar tak dapat melihat kesalahan itu lagi.
Kita semua memiliki "dua bata jelek", namun bata yang baik di dalam diri kita masing-masing, jauh lebih banyak daripada bata yang jelek. Bukan hanya kita bisa berdamai dengan diri sendiri, termasuk dengan kesalahan-kesalahan kita, namun kita juga bisa menikmati hidup bersama-sama dengan pasangan kita. Ini kabar buruk bagi pengacara urusan perceraian, tetapi ini kabar baik bagi anda.
Demikian salah satu kisah terkenal dari Ajahn Brahm. Ajahn Brahm selalu membawakan ceritanya dengan ceria dan menyenangkan, buku ini disusun sedemikian rupa sehingga kita betah untuk terus membacanya. Tidaklah berlebihan untuk menyebut buku ini sebagai salah satu buku spiritual terbaik, benar-benar banyak, sangat banyak; pelajaran yang dapat kita petik dari buku ini. Saya sangat merekomendasikan buku ini dengan segala kelebihannya yang telah saya uraikan di atas. Sayangnya buku ini sudah sangat lama diterbitkan sehingga sedikit sulit untuk memperolehnya.
👍🏼
ReplyDeleteSetuju .... keren
DeleteUlasanya lengkap sekali semuanya ada strukturnyaa. Semangat viccc
ReplyDeleteulasannya bagus, jadi tertarik baca bukunya
ReplyDeleteBagus komposisi nya, bukunya juga sepertinya menarik .
ReplyDeletemenariik sekali ulasannyaa, struktur nya juga disusun dengan rapih 👍
ReplyDelete